cover
Contact Name
Kiki Teguh
Contact Email
harpodonborneo@borneo.ac.id
Phone
+6281350529175
Journal Mail Official
harpodonborneo@borneo.ac.id
Editorial Address
Fakultas Perikanan Gedung E Lantai 1 Universitas Borneo Tarakan Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan. Kalimantan Utara harpodonborneo@borneo.ac.id
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
Jurnal Harpodon Borneo
ISSN : 2087121x     EISSN : 25416294     DOI : https://doi.org/10.35334/harpodon.v16i2
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal HARPODON BORNEO merupakan jurnal ilmiah dalam bidang Ilmu – Ilmu Perikanan dan kelautan, yang diterbitkan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan. Jurnal ini terbit dua kali setahun, yaitu pada periode bulan April dan Oktober, sebagai media informasi dan komunikasi ilmiah guna menyajikan kompilasi hasil penelitian orisinil, pemikiran dan pandangan dari peneliti, pakar dan pemerhati dalam bidang perikanan dan kelautan serta masyarakat lingkungan pesisir) Jurnal Harpodon Borneo menerima naskah yang merupakan hasil penelitian (research), catatan penelitian (notes), ulas balik artikel (review or mini review article) dan ulasan / kajian pustaka (feature books), dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang belum pernah atau sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan/dipublikasikan pada penerbitan jurnal / bulletin / majalah ilmiah lainya.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014" : 20 Documents clear
ANALISIS PRODUKSI SERASAH Rhizophora apiculata dan Sonneratia alba DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DAN BEKANTAN KOTA TARAKAN Wahyuni, Yeni; Taqwa, Amrullah
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.915 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.10

Abstract

Hutan Mangrove menghasilkan bahan organik  yang  tinggi, karena  adanya  guguran  serasah  vegetasi baik  berupa  daun,  ranting,  bunga dan buah.  Penelitian  bertujuan  untuk mengetahui  produksi  serasah  R. apiculata  dan  S. alba di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan  pada  bulan April - Juni  2013. Metode  penelitian  yang  digunakan untuk mengumpulkan  serasah daun,  ranting dan  bunga  adalah litter-trap  (jaring penampung  serasah)  yang  berukuran  2 x 2  m2  dengan  menempatkan  4 jaring penampung serasah di bawah kanopi tegakan mangrove di masing-masing jenis. Produksi serasah dengan satuan gram/m2/bulan. Produksi  serasah  daun R. apiculata meningkat dari April ke Juni, sedangkan S. alba menurun dari April ke Juni.  Serasah  ranting  R. apiculata tertinggi  pada bulan Mei,  sedangkan  S. alba tertinggi pada bulan  April.  Serasah  bunga  R. apiculata tertinggi  pada bulan Mei, sedangkan S. alba tertinggi pada bulan Juni. Iklim memberikan pengaruh  yang besar  terhadap produksi  serasah  dimana  adanya  fluktuasi  di  setiap  bulan, karena adaptasi masing-masing jenis terhadap iklim dan perbedaan morfologi dari kedua jenis mangrove.Kata kunci :  mangrove, produksi serasah, R. apiculata dan S. alba
ZOONOTIK BAKTERI Mycobacterium Tuberculosis YANG MENGIFEKSI IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) Rahmaningsih, Sri; Yanuhar, Uun
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.697 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.5

Abstract

Bakteri penyebab penyakit tuberculosis pada manusia dan hewan terutama ikan ini berbentuk batang ramping lurus atau sedikit  bengkok dengan kedua ujungnya membulat. Koloninya kering dengan permukaan berbentuk bunga kol dan berwarna kuning. Mycobacterium marinum berhubungan erat dengan Mycobacterium tuberculosis yang secara kompleks dapat menyebabkan penyakit pada ikan dan binatang amphibi dengan pathologi hampir sama dengan tuberculosis.  Selain dapat menyebabkan infeksi pada ikan, mycobacteria air secara signifikan termasuk  kedalam kelompok zoonotic. Produksi akuakultur Indonesia saat ini cukup tinggi yaitu sekitar 1,7 juta ton pada tahun 2005.  Salah satu komoditas yang menjadi prioritas dalam pembangunan subsektor perikanan budidaya ini adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac). .ikan gurame yang disebabkan oleh Mycobacterium sp.  Kejadian mycobacteriosis pada ikan gurame berkisar 30-60% dan penyakit ini dapat menyebabkan kematian hingga 70%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui infeksi pada ikan gurami  yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium sp.Kata kunci: Mycobacterium sp, ikan gurame.
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI BAGI SEBAGAI SOLUSI DALAM REKAYASA PERTUMBUHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma SP) KOTA TARAKAN Cahyadi, Jimmy; Yuniarti, Eka
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.366 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.6

Abstract

Pemupukan adalah upaya pemberian nutrien kepada tanaman guna menunjang kelangsungan hidupnya. Penggunaan pupuk hayati umumnya hanya dilakukan pada tanaman  yang hidup di darat di mana tanah adalah sebagai media tumbuh.  Praktek  pemupukan  pada  tanaman yang  hidup  di  perairan  masih  sangat  jarang dilakukan sebab perairan laut sebagai media tumbuh dipandang senantiasa memberikan cukup nutrien bagi pertumbuhan tanaman laut padahal sejumlah hormon tumbuh yang dibutuhkan tanaman darat juga dibutuhkan tanaman laut.  Rumput laut (Eucheuma sp) sebagai tanaman yang hidup di perairan laut juga membutuhkan sejumlah nutrien pada jumlah yang cukup dan seimbang. Usaha-usaha yang telah dilakukan dalam rangka upaya perekayasaan peningkatan pertumbuhan dan produksi budidaya rumput laut masih kurang optimal. Hasil penelitian menunjukkan semakin lama waktu perendaman larutan pupuk cair hayati terhadap rumput laut (eucheuma cottonii), semakin tinggi bobot rumput laut yang dihasilkan dan berpengaruh  nyata. Presentase pertumbuhan terbaik pada perlakuan perendaman 6 jam diikuti perlakuan perendaman 4 jam dan selanjutnya perendaman 2 jam dengan rata-rata serta pada terendah pada perlakuan control dengan dosis perendaman 5 ml dalam satu liter air laut.Kata kunci : Pupuk Hayati, Budidaya Eucheuma sp, Kota Tarakan
PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK MENGKLASIFIKASI JENIS-JENIS PLANKTON DI PERAIRAN TARAKAN Harto, Dedy; Weliyadi, Encik
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.496 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.7

Abstract

Pengembangan penelitian-penelitian mengenai ekologi plankton sangat diperlukan, karena mengingat organisme ini memiliki peranan penting sebagai produsen primer di perairan, mengetahui tingkat kesuburan perairan dan sebagai indikator dalam menentukan suatu daerah penangkapan ikan. Permasalahan yang terjadi dalam melakukan penelitian plankton khususnya untuk mengidentifikasi jenis plankton adalah tidak efisiennya dari aspek waktu. Hal ini karena pada umumnya dalam melakukan identifikasi jenis plankton para mahasiswa dan dosen di lingkungan Universitas Borneo Tarakan menggunakan buku panduan identifikasi yang cukup tebal, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengidentifikasi jenis plankton. Penelitian ini bertujuan untuk merancang program basis data, yang digunakan sebagai sistem pengklasifikasian atau mengidentifikasi jenis-jenis plankton dengan lebih efektitif dan efisien dalam pengoperasiannya. Perancangan program basis data ini menggunakan perangkat lunak aplikasi pengakses basis yaitu program Delphi dan juga MS. Access.Kata kunci : Program basis data, Identifikasi plankton
VARIABILITAS SALINITAS BERKAITAN DENGAN ENSO DAN IOD DI SAMUDERA HINDIA (SELATAN JAWA HINGGA SELATAN NUSA TENGGARA) PERIODE TAHUN 2004 - 2010 Wardani, Restu; Pranowo, Widodo S.; Indrayanti, Elis
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.276 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.2

Abstract

Salah satu bagian penting dari gambaran dinamika massa air suatu perairan adalah dengan melihat deskripsi dari distribusi spasial  dan temporal parameter salinitas. Fenomena interaksi laut dan iklim yang mempunyai pengaruh penting kepada wilayah dan lautan Indonesia juga terdapat di Samudera Hindia. Dampak perubahan iklim global dan pengaruh variabilitas iklim-laut regional diduga berpengaruh terhadap sektor perikanan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi salinitas dengan fenomena ENSO dan IOD, mengetahui pola aliran massa air berdasarkan distribusi salinitas secara horisontal terhadap musim selama periode 2004-2010. Data salinitas dan tekanan diperoleh dari hasil akuisisi argo float dengan resolusi temporal adalah bulanan yang diolah dengan menggunakan software Ferret untuk pembuatan model skematik aliran massa air. Korelasi linier pearson digunakan untuk mengetahui hunungan nya terhadap Indeks SOI dan IOD. Hasil penelitian menunjukkan variabilitas salinitas Samudera Hindia Selatan Jawa-Selatan Nusa Tenggara dipengaruhi oleh musim, ENSO, dan IOD. Distribusi variabilitas secara horisontal dipengaruhi oleh aliran massa air yang berasal dari Barat Sumtera, Selat Sunda, Selat Ombai, Laut Sawu secara musiman. IOD (+) berdampak terhadap kenaikan salinitas, korelasi Pearson menunjukkan nilai  (0,989176).  Sedangkan La Nina berpengaruh terhadap salinitas horisontal kedalaman rerata 0-300 meter dengan korelasi Pearson sebesar (+0,91839). Kata Kunci : Salinitas, Selatan Jawa, Selatan Nusa Tenggara, ENSO, IOD.
POTENSI RUMPUT LAUT YANG MENGANDUNG POTENSI FARMAKOLOGI DI SEPANJANG PANTAI UTARA PULAU JAWA Winarya, Sofyan; Dewi, Rose
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.766 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.8

Abstract

Studi potensi senyawa farmakologis di rumput laut dilakukan di Pantai Utara Jawa dari Cirebon, Brebes, Tegal dan Kabupaten. Letak geografi pantai ini terletak pada 060° 44' 14" SL, 108° 34' 53" LE dimana di setiap lokasi atau stasiun memiliki aktivitas antropogenik yang berbeda. Aktivitas antropogenik berpengaruh pada keberadaaan dan kandungan senyawa farmakologis di rumput laut. Metode transek digunakan di setiap lokasi dengan 3 ulangan di setiap pengambilan sampel pada lokasi Cirebon, Brebes, dan kabupaten Tegal. Setiap stasiun mewakili kode ( Cirebon ( A ) , Brebes ( B ) , Tegal ( C )). Selanjutnya, untuk mengevaluasi potensi senyawa farmakologis dalam rumput laut adalah dengan menggunakan referensi. Hasil pengamatan menunjukan bahwa ditemukan 3 genus rumput laut yaitu Eucheuma, Gracillaria  dan Turbinaria di sepanjang pesisir . Berdasarkan data menunjukkan dominasi tertinggi rumput laut adalah di Kabupaten Tegal atau stasiun C. Sementara potensi sebagian besar senyawa farmakologis ditemukan dalam genus Gracillaria.Key words : Pharmacological of macroalga; Abundance ; northen coast Java Island
EVALUASI DAN AKUMULASI LOGAM BERAT PADA ANADARA GRANOSA DAN ANADARA INAEQUIVALVIS DI PERAIRAN KOTA TARAKAN Achyani, Ratno; Salim, Gazali
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.497 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.3

Abstract

The aim of this study was to determine the presence and concentration in waters and sediments, especially accumulation at bivalves Anadara Granosa (Linnaeus, 1758), and Anadara inaequivalvis (Brugiere, 1789) in waters of Tarakan City. From analysis of heavy metals in water was detected (concentration on ppm) are Cd 0,067, Cu 0,013, Fe 0,028 and Ni 0,015.  Heavy metals detected in sediment are Cd 0,099, Pb 0,126, Cu 0,689, Fe 0,463, Mn 0,169, and Ni 0,110. Heavy metals were detected in bodies at small weight Anadara Granosa is Cd 0,043, Cu 0,011, Fe 0,224 and Mn 0,017.  From Average Weight is Cd 0,064, Cu 0,012, Fe 0,224, Mn 0,017 and Ni 0,096 and high weight are Cd 0,072, Cu 0,026, Fe 0,285, Mn 0,102 and Ni 0,254.  Heavy metals were detected in bodies Anadara inaequivalvis at small weight is Cd 0,081, Cu 0,028, Fe 0,253, Mn 0,012 and Ni 0,011. In average weight is Cd 0,089, Cu 0,075, Fe 0,254, Mn 0,030 and Ni 0,014 and the large weight is Cd 0,097, Cu 0,102, Fe 0,254, Mn 0,033 and Ni 0,018. Status on concentrations of heavy metals in water, sediment and Anadara Granosa and Anadara inaequivalvis generally still below the quality standard required.Keywords: Heavy Metals, sediments, waters, Anadara granosa (Linnaeus, 1758), Anadara inaequivalvis (Brugiere, 1789)
KELIMPAHAN MEROPLANKTON KEPITING DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DAN BEKANTAN KOTA TARAKAN Herliantos, -; Wiharyanto, Dhimas
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.145 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan meroplankton kepiting dan kondisi kualitas air di perairan sekitar kawasan konservasi mangrove dan bekantan Kota Tarakan saat pasang tinggi air laut terjadi. Pengambilan sampel meroplankton kepiting dilakukan pada empat titik yang ditentukan berdasarkan sungai yang terdapat di kawasan mangrove dengan cara menjaring air sebanyak 150 liter menggunakan plankton net. Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa meroplankton kepiting yang banyak di temukan zoea dan mengalapa. Secara umum, kondisi kelimpahan meroplankton kepiting di perairan sekeliling mangrove di dapatkan lebih melimpah pada saat malam hari daripada pagi. Kelimpahan tertinggi pada saat pagi hari di dapatkan pada titik sampling I dan II sebanyak 11 ind/150 l, sedangkan pada malam hari di temukan pada titik sampling I sebanyak 60 ind/150 l. Kondisi kualitas air di perairan sekitar penelitian di dapatkan suhu 27,9-30 oC, salinitas sebesar 22-29 ppt, pH berkisar 6,8 - 8,1 dan oksigen terlarut 3,12-5,33 ppm.Kata Kunci : Kelimpahan,  meroplankton, perairan mangrove
PEMANFAATAN BUAH MANGROVE SEBAGAI CAMPURAN PAKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN IKAN MAS Gusman, Ery; Firdaus, Muhammad
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.763 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.4

Abstract

Sampai saat ini, penelitian mengenai penggunaan buah mangrove untuk dijadikan sebagai sumber pakan alternative bagi ikan belum pernah dilakukan, padahal kandungan nutrisinya sangat tinggi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah buah mangrove dari jenis Bruquiera gymnorrhiza bisa di manfaatkan menjadi salah satu bahan dalam pembuatan pakan ikan, dan apakah dengan campuran tepung buah mangrove, mampu meningkatkan pertumbuhan ikan yang relative cepat dibandingkan dengan pakan pabrik yang sudah ada. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Agustus 2013 – Oktober 2013 di Laboratorium Teknologi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Borneo Tarakan, Kaltara. Buah mangrove yang digunakan jenis buah lindur (Bruquiera gymnorrhiza).  Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 Perlakuan : A (Kontrol, pakan pabrik), B (Protein 30%), C (Protein 40%) dan D (Protein 50%).   Nilai laju pertumbuhan spesifik terbesar didapatkan pada perlakuan perlakuan A (Kontrol) sebesar 1.89%, dikuti oleh D (Protein 50%) sebesar 1.85%, perlakuan C (Protein 40%) sebesar 1.75% dan Perlakuan B (Protein 30%) sebesar 1.42%.  nilai pertumbuhan mutlak yang besar terdapat pada perlakuan D (Protein 50%), selanjutnya diikuti perlakuan C (Protein 40%) dan perlakuan B (Protein 30%). nilai  konversi  pakan  berkisar 1.5 – 1.7,  lebih tinggi bila dibandingkan dengan pakan pabrik yaitu 1.2.  Nilai SR tertinggi dicapai pada perlakuan B dan C (96.7%), diikuti perlakuan D (86.67%) dan Perlakuan A (83.33%).  Kata kunci : Buah Mangrove, Bruguiera, Pakan Ikan, Ikan Mas
ANALISIS KANDUNGAN HORMON TIROKSIN DENGAN METODE ELISA PADA INDUK BETINA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) Iromo, Heppi; Farizah, Nuril
Jurnal Harpodon Borneo Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.224 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v7i1.1

Abstract

The mud crab was high commercial value. To develop hatchery techniques for female reproduction were investigated. Experiments were studi of thyroxine hormone for female reproduction in stages vitellogenesis. Thyroxine hormone is known to be controlled growth, and mature ovary. The occurrence of thyroxine hormone, female reproduction is yet to be determeined. The level of thyroxine hormon in ovary, hemolymp and the hepatopancreas of the mud crab female  were reproduction analyzed in different vitellogenic in order to establish a correlation hormon profile and stages of vitellogenesis. It was observed that the level of thyroxine hormon increased steeply in the tissues of vitellogenesis. The higest concentration of thyroxine hormon was seen in ovary then hepatopancreas and hemolymp.Keywords : Female reproduction, thyroxine hormone, vitellogenesis.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023 Vol 16, No 1 (2023): VOLUME 16 NO.1 APRIL 2023 Vol 15, No 2 (2022): VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022 Vol 15, No 1 (2022): VOLUME 15 NO.1 APRIL 2022 Vol 14, No 2 (2021): VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021 Vol 14, No 1 (2021): VOLUME 14 NO. 1 APRIL 2021 VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021 Vol 13, No 2 (2020): VOLUME 13 NO. 2 OKTOBER 2020 Vol 13, No 1 (2020): VOLUME 13 NO. 1 APRIL 2020 Vol 12, No 2 (2019): VOLUME 12 NO. 2 OKTOBER 2019 Vol 12, No 1 (2019): VOLUME 12 NO. 1 APRIL 2019 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 More Issue